𝐌𝐀𝐑𝐒𝐈𝐍𝐀𝐇 𝐏𝐀𝐇𝐋𝐀 𝐖𝐀𝐍 𝐁𝐔𝐑𝐔𝐇 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐊𝐈𝐍𝐈 𝐃𝐈𝐍𝐎𝐁𝐀𝐓𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐆𝐀𝐈 𝐏𝐀𝐇𝐋𝐀𝐖𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐒𝐈𝐎𝐍𝐀𝐋

LintasNasional99 - Sekedar bahan referensi dan bahan pengingat kita beberapa tahun silam. Kasus Marsinah terjadi pada tahun 1993, ketika ia diculik dan ditemukan tewas pada bulan Mei setelah melakukan mogok kerja untuk menuntut hak-hak buruh di pabrik PT Catur Putra Surya (CPS). 

Peristiwa mogok kerja: Pada 3-4 Mei 1993, Marsinah bersama rekan-rekannya mogok kerja menuntut upah yang lebih tinggi dan hak-hak normatif lainnya.
Hilangnya Marsinah: Setelah mogok kerja, Marsinah menghilang/sengaja dilhilagnka pada 5 Mei 1993.
Hingga beredar kabar yang menghiasi beberapa laman depan hampir di seluruh mendia cetak terkait penemuan mayat  Marsinah pada 8 Mei 1993 di hutan wilayah Nganjuk dengan tanda-tanda penyiksaan berat. 

Gadis asli kelahiran Nganjuk Marsinah (10 April 1969 – 8 Mei 1993) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang menjadi aktivis serikat buruh independen yang bekerja di pabrik jam tangan di Jawa Timur, Indonesia, pembunuhannya menarik perhatian internasional terhadap represi brutal kediktatoran Soeharto terhadap para pekerja.

Sebagai bahan dan tambahan  wawasan,Marsinah lahir
10 April 1969 Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia.Tokoh muda yang saat itu merantau di kota Sidoarjo untuk mengadu nasib dikabarkan menghilang/ sengaja dihilangkan pada tanggal 5 Mei 1993 (pada umur 24 tahun)Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. 

Gemparnya pemberitaan waktu itu sangat menyita perhatian berbagai civitas, oraganisasi, lembaga dan berbagai institusi dan kalangan ikut larut dalam suasana suka dan nestapa.Peristiea atau kabar hilangnya  Marsinah dari 5 – 8 Mei 1993 (3 hari).Namun kabar duka menyelimuti seluruh pemerhati kasus ini, karena jasad Marsinah ditemukan pada tanggal 
8 Mei 1993 di Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia akibat peristiwa pembunuhan. 
Dedikasi dan semangat Marsinah perlu diapresiasi. 

Sedikit informasi  tambahan sebagai bahan renungan kita terkait bio data Marsinah. 
Pendidikan :Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pekerjaan :Pekerja pabrik
serikat pekerja
Penghargaan : Penghargaan Yap Thiam Hien (1993)Pahlawan Nasional Indonesia (2025)

Marsinah bertindak sebagai negosiator untuk 500 pekerja yang melakukan pemogokan karena perusahaan tempat mereka bekerja gagal menerapkan upah minimum dan otonomi serikat buruh. Pada 5 Mei, ia diculik setelah demonstrasi; jasadnya yang dimutilasi ditemukan empat hari kemudian.[1] Militer diduga terlibat dalam hilangnya dan kematiannya.[2]
Marsinah menerima Penghargaan Yap Thiam Hien pada 1993 dan pada 10 November 2025 dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto[3](berbagai sumber/tim/red/Kabiro)