"𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐫𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐥𝐮𝐡𝐮𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐢𝐥𝐞𝐬𝐭𝐚𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧"
Nganjuk LintasNasional99 -
PAKEM aliran kepercayaan" merujuk pada Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM), sebuah program Kejaksaan Republik Indonesia untuk mengawasi aliran kepercayaan dan keagamaan agar tidak menyimpang, sesat, menodai, menghina, menimbulkan permusuhan, atau mengganggu kerukunan umat beragama. Program ini melibatkan koordinasi berbagai instansi pemerintah seperti Kesbangpol, Kemenag, dan unsur TNI/Polri untuk melakukan deteksi dini dan mencegah penyebaran aliran yang berpotensi membahayakan masyarakat dan negara.
Budaya atau kultur masyarakat Indonesia bisa dibilang sangat ragam dan sangatlah komplek.Salah satu contoh aliran kepercayaan baik Animisme atau aliran kepercayaan yang sudah ada sejak ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang laku. Adad istiadad tersebut sudah mendarah daging di jiwa masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.
Guna menciptakan suasana yang harmonis dalam mengelola tata kelola kehidupan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Nganjuk menggelar Sosialisasi dan Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Tahun 2025 pada Selasa (26/8/2025)yang bertempat di salah satu ruangan di komplek Kejaksaan Negri Nganjuk.Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai pukul .13.30 WIB hingga selesai.
Kegiatan yang melibatkan berbagai unsur dan masyarakat luas termasuk salah satu kelompok penganut dan penghayat aliran kepercayaan Jati Roso Kabupaten Nganjuk berlangsung santai dan penuh keakraban serta kekeluargaan. Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nganjuk Dr.Ika Mauluddhina,S.H.,M.H.,CSSL,Kasi Intel Kejari Nganjuk Koko Roby Yahya,S.H.,Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Nganjuk Drs.Eko Sutrisno,M.M. dan Ketua Aliran Kepercayaan Jatiroso Kabupaten Nganjuk Joko Wiguno.
Acara ini juga bisa dikatakan sebagai langkah persuasif agar masyarakat dan budaya serta pemeluk agama yang lain bisa hidup berdampingan tanpa satu kendala dalam satu kesatuan lingkungan yang aman, damai penuh dengan rasa saling menghormati.
"Budaya atau kultur yang kita miliki merupakan warisan leluhur dan nenek moyang kita. Sehingga sudah selayaknya kita menjaga nilai nilai tersebut guna keberlangsungan kehidupan sosial.Karena kita sadari bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial, artinya kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, sehingga kita harus ciptakan situasi atau matai rantai Simbiosis mutualisme" papar Dr.Ika Mauluddhina,S.H.,M.H.,CSSL Kajari Nganjuk pada awak media usai acara sosialisai, Selasa, 26/08/2025.(Emmy.sr)


