Blitar,lintasnasional99.com— Dalam semangat memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks, Guntur Wahono, SE, Anggota DPRD Komisi C Propinsi Jatim dari PDI P , sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan, menggelar sosialisasi bertajuk “Pancasila Sumber Toleransi dalam Keragaman dan Kemajukan Masyarakat Indonesia". Acara ini berlangsung di Balai Desa Jimbe -Kademangan Kabupaten Blitar , pada hari Minggu ,15 Juni 2025 dan dihadiri 220 Kepala Desa / wewakili seluruh Kab Blitar.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari program strategis Koperasi Merah Putih, wadah ekonomi rakyat yang didirikan dengan visi mempersatukan kekuatan ekonomi berbasis gotong royong dengan semangat nasionalisme. Dalam sambutannya, Guntur Wahono,SE Anggota DPRD Komisi C Propinsi Jatim dari PDI P menekankan bahwa koperasi bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga instrumen pemersatu bangsa.
"Sosialisasi di Balai desa Jimbe ,
ini kali pertama bagi Kepala fesa/lurah dengan 248 kepala desa /mewakili . ini progam nasional yg digagas presiden. Begitu pentingya Koperasi ini dibentuk dprd propinsi siap mefasilitasi kmp.Sehingga kita sering komunikatif dengan semua kepala desa seluruh Kab Blitar dan Blitar menjadi pilot projec kmp" ujar Guntur Wahono,SE
Acara ini menyajikan pemaparan juklak - juklis koperasi merah putih dan juga sesi tanya jawab,yang menghadirkan Bambang Dwipurwanto kadis DPMD , Ketua PKDI, Dinkopnwil Jatim,Dekopinda kab Blitar. Membahas sosialisasi kmp ke 8 semangat Pancasila sumber idelogi yang dapat diaktualisasikan dalam praktik kehidupan berkoperasi sehari-hari, termasuk dalam pengelolaan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat.
Salah satu pembicara, Slamet Susanto Ketua Dekopwil Jatim , menegaskan bahwa “Program pembentukan kmp target 248 desa/kel dan sdh terbentuk 186 sdh legalitas kabupaten Blitar.Kepala desa sebagai koordinator pengawas hendaknya bisa mengajak semua unsur masyarakat masuk menjadi anggota. Sehingga kmp ini kesejahteraan tercapai dengan konsep komoditas pontesi dan sdm unggul".
ujarnya pada penutup sosialisasi.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memahami esensi ideologi bangsa, tetapi juga menerapkannya dalam bentuk konkret melalui kerja sama ekonomi dan kehidupan sosial yang inklusif.(tri)