"𝗞𝗼𝗻𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗴𝗶 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗸𝘂𝗹𝗶𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗴𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗻𝘁𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗹𝗮 𝗰𝗮𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗻𝗮𝘀 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗶𝗹𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗣𝗮𝗰𝗶𝘁𝗮𝗻"
Surabaya LintasNasional99 -Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Pacitan dan Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang, Indiyah Nurhayati, berhasil meraih gelar doktor pada Program Studi S-3 Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Ia dikukuhkan sebagai lulusan program doktor pada gelaran wisuda ke-114 Unesa, Rabu, 2 Juli 2025, di Graha Unesa, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya.
Lulus dalam waktu tiga tahun atau enam semester, Indiyah Nurhayati mengungkapkan bahwa tantangan utama selama menempuh studi doktoralnya adalah membagi waktu antara tugas akademik dengan tanggung jawabnya sebagai pejabat struktural.
“Sebagai kepala cabang dinas, saya memiliki banyak agenda dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Di sisi lain, tugas-tugas kuliah juga menuntut fokus dan komitmen tinggi,” jelasnya.
Dengan semangat dan keteguhannya, ia mengangkat topik disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, Komunikasi, dan Kolaborasi terhadap Kemampuan Wirausaha dan Teaching Factory Guru SMK di Jawa Timur.”
Wisudawati asal Tulungagung tersebut mengaku memilih topik tersebut karena melihat langsung kondisi teaching factory (TeFa) di sejumlah SMK di wilayah kerjanya yang seharusnya menjadi marwah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) justru kurang berkembang, bahkan ada yang berhenti.
“Padahal TeFa sangat penting untuk membekali siswa dengan pengalaman dan keterampilan industry secara langsung di lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu kunci utama dalam penguatan teaching factory adalah pada kompetensi guru vokasi. Ia berharap hasil penelitiannya dapat diimplementasikan untuk memperkuat kompetensi guru di SMK.
“Semoga hasil penelitian ini menjadi pijakan peningkatan mutu guru TeFa dan penguatan teaching factory di SMK khususnya Jawa Timur,” imbuhnya.
Sebagai kepala cabang dinas yang membawahi SMA, SMK dan SLB, Indyah Nurhayati menyadari betul urgensi penguatan ekosistem vokasi di daerahnya. Ia menekankan bahwa TeFa tidak sekadar unit produksi, tetapi juga sebagai miniatur industri di sekolah"
(red/LintasNasional99)